5 Cara Mengatasi Kenaikan Harga Bahan Baku Biar Gak Boncos

5 Cara Mengatasi Kenaikan Harga Bahan Baku Biar Gak Boncos

Menit

Share

cara mengatasi kenaikan harga bahan baku ayam, beras dan lainnya
5 Cara Mengatasi Kenaikan Harga Bahan Baku Biar Gak Boncos

Sebagai pebisnis, Anda pasti setuju bahwa kenaikan harga bahan baku adalah salah satu faktor yang berada di luar kendali Anda. Misalnya saja, harga daging ayam pernah mencapai Rp38.800,00/kg, di atas HAP (Harga Acuan Pembelian) yaitu Rp36.750,00. Begitu pun dengan kenaikan harga beras, minyak, gula dan lain sebagainya. Lantas, bagaimana cara mengatasi kenaikan harga bahan baku ini?

Simak artikel ini hingga akhir, agar Anda mengetahui bagaimana mensiasati biaya bahan baku yang sedang naik!

5 Cara Mengatasi Kenaikan Harga Bahan Baku Bisnis

Agar bisnis tetap bisa berjalan dan bertahan di tengah persaingan, berikut ini beberapa trik yang bisa Anda terapkan untuk menyiasati harga bahan baku naik:

1. Menciptakan Menu Bundling

Menggabungkan dua varian menu yang berbeda, dapat menjadi cara yang cukup ampuh dalam menjaga kestabilan profit selama periode kenaikan biaya bahan baku. Caranya adalah dengan menggabungkan menu yang HPP-nya sedang naik dengan menu yang HPP-nya tetap stabil.

Misalnya, katakanlah Anda menjual menu ayam geprek, di mana harga beras dan daging ayam sedang naik. Anda bisa menyiasatinya dengan menggabungkan menu Ayam Geprek dengan Es teh tarik yang HPP-nya rendang sebagai menu bundling

2. Pertahankan Kualitas, Turunkan Spesifikasi

Cara mengatasi kenaikan harga bahan baku ini berlaku jika Anda sudah memiliki basis pelanggan yang loyal. Trik ini biasa disebut sebagai shrinkflation, yakni mengurangi ukuran atau porsi sebuah produk atau menu tertentu.

Dengan menggunakan cara ini, Anda tetap bisa mempertahankan kualitas rasa, tanpa harus menaikkan harga jual produk. Sehingga, pada gilirannya akan membantu Anda tetap untung, meski harga bahan baku naik. Jika bisnis Anda menjual menu yang standar normal porsinya sudah besar, tidak ada salahnya mencoba strategi ini. 

3. Maksimalkan Penjualan Online

Dalam era digital yang semakin berkembang, platform online seperti situs web e-commerce, aplikasi pengiriman makanan, dan media sosial dapat menjadi alat yang kuat untuk mengelola bisnis kuliner.

Dengan memanfaatkan potensi penjualan online ini, pebisnis kuliner dapat lebih mudah mendorong brand awareness bisnis, sekaligus meningkatkan omzet. Karena, Anda bisa menambahkan markup alias menambahkan sekian persen dari total biaya produk.

Misalnya saja, total biaya produksi per 1 menu Nasi Goreng Cumi sebesar Rp30.000,00; maka Anda bisa menambahkan markup hingga 25%. Jadi, Rp30.000,00 + (Rp30.000,00 x 25%) = Rp37.500,00. 

Melalui cara ini, Anda tidak perlu menaikkan harga jual produk, lantaran harga bahan baku yang naik sudah tercover dengan markup tersebut.

4. Beri Sentuhan Baru Pada Produk

Menurut beberapa penelitian, salah satu karakter konsumen adalah tidak mau rugi, dengan kata lain ingin mendapatkan lebih daripada yang mereka bayar. Jadi, jika memang Anda terpaksa harus menaikkan harga sebagai cara mengatasi kenaikan harga bahan baku, ada baiknya Anda barengi dengan memberi sentuhan baru pada produk.

Entah itu mempercantik visualisasi penyajian, upgrade desain kemasan produk, dll. Dengan begitu, konsumen akan merasa bahwa peningkatan kualitas produk yang mereka beli sepadan dengan kenaikan harga yang mereka bayar.

5. Kurangi Biaya Lain

Strategi lainnya yang bisa Anda gunakan sebagai pebisnis kuliner dalam menghadapi bahan baku naik adalah dengan mengurangi biaya lainnya. Dalam hal ini, ada beberapa langkah yang bisa diambil. 

Pertama, pertimbangkan untuk mengurangi jam buka outlet Anda, pelajari data sales terendah pada jam-jam berapa. Kedua, kurangi biaya karyawan dengan memanfaatkan teknologi, misalnya pager untuk memanggil pelayan, sistem pemesanan online di meja, atau konsep self-service

Terakhir, teliti lagi laporan keuangan Anda. Identifikasi biaya lain yang memungkinkan untuk bisa dihilangkan atau diganti, agar target profit perusahaan tetap terjaga.

Yuk, Terapkan Trik-Trik untuk Atasi Bahan Baku Naik!

Kesimpulannya, ada banyak cara mengatasi kenaikan harga bahan baku yang bisa Anda aplikasikan sebagai pebisnis kuliner, agar bisnis Anda tetap berjalan dan bertahan di tengah persaingan. Mulai dari menciptakan menu bundling hingga memangkas biaya lainnya.

Nah, untuk membantu Anda mengatasi problem ini, Anda juga akan membutuhkan mitra supplier bahan baku yang tepercaya, fresh, berkualitas, dan pastinya menawarkan harga yang kompetitif. Salah satunya, yakni Banda. Karena Banda adalah mitra pebisnis kuliner terbaik yang mampu menyediakan daging sapi, ayam, hingga seafood sesuai kebutuhan bisnis Anda.

Referensi:

Share

Artikel Terkait

Lagi Trending

Artikel Terkait

Lagi Trending

Jangan Sampai Salah Strategi!

Gali rahasia dibalik kesuksesan inovasi marketing jawara kuliner

Cek Email Yuk

Banda sudah mengirimkan ebook di email Anda. Selamat Membaca!