Mungkin memang ada beberapa cara menghitung keuntungan jualan makanan. Namun, pelaku bisnis kuliner sebaiknya menerapkan cara yang paling simpel. Dengan demikian, perhitungan keuangan tidak perlu menyita banyak waktu dan energi.
Walau demikian, perhitungan tetap memerlukan kecermatan. Sebab, kesalahan perhitungan dapat menimbulkan kerugian. Berikut ini adalah beberapa komponen dalam hitungan simpel untuk penjualan makanan.
Komponen Hitungan
Ada 3 komponen dalam cara menghitung keuntungan bisnis makanan yang tidak boleh sampai terlewat. Ini penjelasan rinci dari semua komponen:
1. Modal Bahan Baku
Komponen pertama dalam cara menghitung keuntungan jualan makanan adalah modal bahan baku. Modal ini tentu tergantung dengan jenis usaha kuliner. Misalnya, bisnis penjualan kebab, maka daging segar adalah salah satu bahan bakunya.
Dengan demikian, pebisnis sebaiknya bekerjasama dengan supplier daging yang profesional. Sehingga, bisa mendapatkan harga yang bersaing dengan kualitas super. Cara ini akan dapat meningkatkan laba penjualan.
Selain bahan pokok produksi, biaya pengemasan makanan juga perlu diperhitungkan dalam modal bahan baku habis pakai.
Misalnya, dalam memproduksi 100 pcs kebab, Anda mengeluarkan biaya pembelian bahan baku Rp1.000.000,00 dan biaya kemasan Rp100.000,00. Maka, biaya bahan bakunya sebesar Rp1.100.000,00.
2. Biaya Lain
Komponen berikutnya pada cara menghitung untung jualan makanan adalah memperhatikan biaya lain-lain. Biaya ini dapat terdiri gaji karyawan langsung dan biaya operasional lainnya, seperti gas, listrik, dan air.
Misalnya, dengan memproduksi 100 pcs kebab, biaya yang harus Anda keluarkan, yaitu:
- Gaji karyawan langsung Rp20.000,00
- Gas Rp5.000,00
- Listrik Rp3.000,00
- Air Rp2.000,00
- Biaya lainnya Rp5.000,00
Maka, total biaya lain-lain untuk pembuatan 100 pcs kebab adalah Rp35.000,00.
Sementara total hitungan dari modal bahan baku dan biaya lain-lain ini akan menjadi Harga Pokok Produksi (HPP).
Jika merujuk dari contoh perhitungan biaya bahan baku pada poin satu, maka HPP untuk produksi 100 pcs kebab, yakni Rp1.100.000,00+Rp35.000,00= Rp1.135.000,00.
3. Margin Keuntungan
Komponen terakhir sebagai yang paling penting, yaitu margin keuntungan itu sendiri. Pebisnis kuliner pada dasarnya dapat menetapkan sendiri berapa laba yang ia inginkan. Hasil hitungan kemudian yang akan menjadi harga jual produk.
a. Kuantitas
Cara menghitung keuntungan jualan makanan yang pertama adalah berdasarkan kuantitas. Artinya, pebisnis hanya mengambil sedikit margin keuntungan, namun dengan target penjualan produk yang jumlahnya banyak.
Strategi ini cocok untuk bisnis makanan yang menjajakan produk kuliner pokok yang pasti dicari masyarakat. Contohnya adalah rumah makan padang. Pada strategi kuantiti, besaran margin hanya sekitar 10-30% dari HPP.
Jika HPP untuk 1 porsi nasi padang lengkap dengan lauk dan sayur sebesar Rp10.000,00. Maka, bila Anda hendak mendapatkan untuk sebesar 10%, harga jualnya adalah Rp11.000,00. Artinya, keuntungan yang Anda dapatkan dalam 1 porsi nasi padang komplit adalah Rp1.000,00.
b. Kualitas
Cara hitung keuntungan jual makanan kedua adalah dengan strategi kualitas. Cara ini tidak mengincar jumlah produk yang terjual. Namun, bagaimana menawarkan kualitas untuk memperoleh laba dalam penjualan yang tidak banyak.
Strategi ini cocok untuk bisnis makanan yang bukan kebutuhan pokok. Contohnya adalah berbagai jenis minuman dan makanan kecil yang populer dalam bisnis cafe. Margin keuntungan untuk cara ini adalah 30-50% HPP.
Nah, bila merujuk pada contoh HPP kebab sebelumnya, maka bila Anda hendak mendapatkan keuntungan sebesar 30%, maka harga penjualan 100 pcs kebab adalah:
Rp1.135.000,00 + (Rp1.135.000,00×30%)
= Rp1.135.000,00 + Rp340.500,00
= Rp1.475.500,00
Sedangkan untuk harga jual per pcs nya, yaitu:
Rp1.475.500,00/100= Rp14.755,00 (bisa Anda bulatkan menjadi Rp15.000,00)
Jika menjual kebab per pcs Rp15.000,00; maka keuntungan yang akan Anda dapatkan bila menjual 100 pcs kebab, yakni:
(Rp15.000,00 x 100) – Rp1.135.000,00
= Rp1.500.000,00 – Rp1.135.000,00
= Rp365.000,00
Tingkatkan Keuntungan dengan Jual Makanan Berkualitas!
Menyediakan produk makanan dengan bahan baku terbaik adalah poin penting dalam bisnis kuliner. Oleh sebab itu, selain cermat dalam cara menghitung keuntungan jualan makanan, penyediaan bahan baku harus menjadi perhatian.
Pelaku bisnis kuliner sebaiknya melakukan kerjasama dengan supplier yang dapat menyediakan bahan baku berkualitas sesuai dengan kebutuhan bisnis. Salah satunya adalah Banda.
Banda adalah supplier bahan baku bisnis kuliner di kawasan Jabodetabek dan Bandung yang sudah terpercaya sejak 2019. Beberapa produk terbaiknya adalah berbagai jenis daging, ayam, dan seafood. Dimana Anda bisa request untuk masalah ukuran, kemasan, hingga potongan sesuai kebutuhan bisnis Anda.